Eco adventures indonesia

3 years ago
16

Eco Adventure, INDONESIA.

Pariwisata di Indonesia merupakan komponen penting perekonomian Indonesia serta sumber devisa negara yang signifikan. Indonesia menduduki peringkat ke-20 dalam Industri pariwisata dunia pada tahun 2017, juga peringkat sebagai sektor pariwisata dengan pertumbuhan tercepat kesembilan di dunia, pertumbuhan tercepat ketiga di Asia dan dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara . Pada tahun 2018, Denpasar , Jakarta dan Batam termasuk dalam 10 kota di dunia dengan pertumbuhan pariwisata tercepat, masing-masing 32,7, 29,2 dan 23,3 persen. Negara ini telah merencanakan untuk mencapai 8 persen dari PDB dari sektor pariwisata dan menargetkan untuk menarik sekitar 20 juta pengunjung pada tahun 2019. Sektor pariwisata menduduki peringkat ke-4 terbesar di antara sektor ekspor barang dan jasa.

Pada 2019, Indonesia mencatat 16,10 juta kunjungan turis asing, meningkat 1,9% persen dibandingkan tahun 2018. [5] Pada tahun 2015, 9,73 juta pengunjung internasional masuk ke Indonesia, menginap di hotel rata-rata selama 7,5 malam dan menghabiskan rata-rata US $ 1.142 per orang selama kunjungan mereka, atau US $ 152,22 per orang per hari. [3] Singapura, Malaysia, Cina, Australia, dan Jepang adalah lima besar sumber pengunjung ke Indonesia.

The Travel dan Daya Saing Pariwisata Report 2019 peringkat Indonesia ke-40 dari 140 negara secara keseluruhan dengan skor Indeks Perjalanan dan Pariwisata Daya Saing 4.3. [6] [7] Ini merupakan peningkatan dua langkah dari posisi Indonesia tahun 2017 yang menduduki peringkat ke-42 dari 136 negara secara keseluruhan dengan skor indeks 4.2. [8] [9]Laporan tahun 2015 menempatkan daya saing harga sektor pariwisata Indonesia pada urutan ke-3 dari 141 negara. Disebutkan bahwa Indonesia memiliki kebijakan perjalanan dan pariwisata serta kondisi pendukung yang cukup baik (peringkat 9). Negara ini juga mendapat nilai cukup baik untuk sumber daya alam dan budaya (peringkat 17). Namun, negara ini memiliki skor yang agak rendah dalam sub-indeks infrastruktur (peringkat ke-75), karena beberapa aspek infrastruktur layanan pariwisata belum berkembang. [10]

Pada 2016, pemerintah dilaporkan akan lebih banyak berinvestasi dalam pengembangan pariwisata dengan menarik lebih banyak investor asing. Pemerintah telah memprioritaskan 10 destinasi sebagai berikut: Borobudur , Jawa Tengah ; Mandalika , Nusa Tenggara Barat ; Labuan Bajo , Nusa Tenggara Timur ; Bromo-Tengger-Semeru , Jawa Timur ; Kepulauan Seribu , Jakarta ; Toba , Sumatera Utara ; Wakatobi , Sulawesi Tenggara ; Tanjung Lesung , Banten ; Morotai, Maluku Utara ; dan Tanjung Kelayang, Belitung . Seperti dikutip dari The Jakarta Post , pemerintah menargetkan 275 juta perjalanan wisatawan domestik pada akhir 2019. [11] Pemerintah juga telah mendapatkan komitmen dari calon investor sebesar US $ 70 juta di bidang akomodasi bangunan, marina, dan ekowisata fasilitas di 3 dari 10 area. [11] Indonesia menempati peringkat ketujuh dalam daftar 10 negara teratas Lonely Planet yang dikunjungi pada tahun 2019. Negara ini menempati peringkat keempat dari 25 tujuan teratas di dunia pada tahun 2018 oleh situs perjalanan TripAdvisor .

Loading comments...