Is Islam an Intolerant Religion ?

3 years ago
23

Is Islam an Intolerant Religion ?

✍.Islam has prioritized supervision. This is because humans are created by different ethnicities, religions, races and cultures.
Allah SWT said:

وجعلنكم شعوبا وقباىل لتعارفوا ان اكرمكم عند الله اتقىكم ان الله عليم خبير
O people, verily We created you from a man and a woman and made you nations and tribes so that you could know each other. Surely the most noble among you in the sight of Allah is the most pious among you. Allah is All-Knowing, All-Knowing. (Surah Al Hujurat: 13)

From Abu Hurairah r.a., from the Prophet. who has said: Study your passages to strengthen your friendship (family relationship), because actually the friendship instills love for kinship, increases wealth, and prolongs life ".
Other hadiths about tolerance include:
قال مسلم, رحمه الله: حدثنا عمرو الناقد, حدثنا كثير بن هشام, حدثنا جعفر بن برقان, عن يزيد بن الأصم, عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "إن الله لا ينظر إلى صوركم وأموالكم, ولكن ينظر إلى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ ".

Imam Muslim said, had told us Amr An-Naqid, had told us Kasir ibn Hisham, had told us Jafar ibn Barqan, from Yazid ibnul Asam, from Abu Hurairah r.a. who said that Rasulullah Saw. once said: Verily, Allah does not look at your appearance and your wealth, but He looks at your heart and your deeds. Ibn Majah narrated this hadith from Ahmad ibn Sinan, from Kasir ibn Hisham with the same sanad.

In another hadith it is mentioned
قال الإمام أحمد: حدثنا وكيع, عن أبي هلال, عن بكر, عن أبي ذر قال: أن النبي صلى الله عليه وسلم قال له: "انظر, فإنك لست بخير من أحمر ولا أسود إلا أن تفضله بتقوى
Imam Ahmad said that he had told us Waki, from Abu Hilal, from Bakr, from Abu Zarr.a. who say that actually the Prophet. once said to him: Look, actually your goodness is not because you are from red skin nor because you are black, but you get the virtue because you fear Allah.
Imam Ahmad narrated that Rasulullah SAW said:

الناس لآدم وحواء, طف الصاع لم يملئوه, إن الله لا يسألكم عن أحسابكم ولا عن أنسابكم يوم القيامة, إن أكرمكم عند الله أتقاكم ".
Meaning: Humans are from Adam and Eve have the same dignity. Verily, Allah did not question your position nor your lineage on the Day of Resurrection. Surely the most noble of you in the sight of Allah is the most pious. "
Islam also teaches its followers to be straight and tolerant because that action is very favorable to Allah.

Rasulullah SAW said:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْأَدْيَانِ أَحَُ
From Ibn Abbas, he said; Asked the Messenger of Allah -peace and prayer of Allah be upon him; "Which religion is most loved by Allah?" then he said: "Al Hanifiyyah As Samhah (who is straight and tolerant)" (Narrated by Ahmad) [No. 2003 Al Alamiah]

Apart from respecting differences in skin color, language and culture, Islam also respects differences in matters of faith or belief. As the Word of Allah SWT:
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ
For you are your religion, and for me my religion (Surat AL Kaafirun: 6)
Rasulullah SAW separated himself from them in everything they did; because actually a servant must have God whom he worships and the way of worship that he takes. The Prophet and his followers worshiped Allah according to what He had commanded. For this reason, the word of Islam is there is no god but Allah, Muhammad is the messenger of Allah.

In other words, no one has the right to be worshiped but Allah, and there is no way that leads to Him apart from what was conveyed by the Prophet. Meanwhile, the polytheists worship other than Allah in a way that is not permitted by Allah.
That's why Rasulullah Saw. said to them, according to Allah's commands: {لَكَمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ} For you are your religion and for me my religion. (Al-Kafirun: 6)

This verse corresponds to what is mentioned in other verses through His words: وَإِنْ كَذَّبُوكَ فَقُلْ لِي عَمَلِي وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ أَنْتُمْ بَرِيئُونَ وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ أَنْتُمْ بَرِيئُونَ مِمَّمَعَْ
If they deny you, then say, "For me my work and for you your work. You give up on what I do and I will give up on what you do." (Jonah: 41)
And the word of Allah Most High: لَنا أَعْمالُنا وَلَكُمْ أَعْمالُكُمْ for us our practice and for you your practice. (Al-Baqarah: 139)

🇮🇩
Islam sudah mengajarkan pentingnya menjaga perbedaan. Sebab, manusia diciptakan bebeda-beda baik suku, agama, ras maupun budaya.
Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al Hujurat: 13)

Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Pelajarilah nasab-nasab kalian untuk mempererat silaturahmi (hubungan keluarga) kalian, karena sesungguhnya silaturahmi itu menanamkan rasa cinta kepada kekeluargaan, memperbanyak harta, dan memperpanjang usia".
Hadis lain tentang toleransi yakni:
قَالَ مُسْلِمٌ، رَحِمَهُ اللَّهُ: حَدَّثَنَا عَمْرٌو النَّاقِدُ، حَدَّثَنَا كَثِير بْنُ هِشَامٍ، حَدَّثَنَا جَعْفَرِ بْنِ بُرْقَانَ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْأَصَمِّ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ".

Imam Muslim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Amr An-Naqid, telah menceritakan kepada kami Kasir ibnu Hisyam, telah menceritakan kepada kami Jafar ibnu Barqan, dari Yazid ibnul Asam, dari Abu Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian dan harta kalian, tetapi Dia memandang kepada hati dan amal perbuatan kalian. Ibnu Majah meriwayatkan hadis ini dari Ahmad ibnu Sinan, dari Kasir ibnu Hisyam dengan sanad yang sama.

Dalam hadis lain disebutkan
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، عَنْ أَبِي هِلَالٍ، عَنْ بَكْرٍ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُ: "انْظُرْ، فَإِنَّكَ لَسْتَ بِخَيْرٍ مِنْ أَحْمَرَ وَلَا أَسْوَدَ إِلَّا أَنْ تَفْضُلَهُ بِتَقْوَى
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Waki, dari Abu Hilal, dari Bakar, dari Abu Zarr.a. yang mengatakan bahwa sesungguhnya Nabi Saw. pernah bersabda kepadanya: Perhatikanlah, sesungguhnya kebaikanmu bukan karena kamu dari kulit merah dan tidak pula dari kulit hitam, melainkan kamu beroleh keutamaan karena takwa kepada Allah.

Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

النَّاسُ لِآدَمَ وَحَوَّاءَ، طَفَّ الصَّاعُ لَمْ يَمْلَئُوه، إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْأَلُكُمْ عَنْ أَحِسَابِكُمْ وَلَا عَنْ أَنْسَابِكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عند الله أتقاكم".
Artinya: Manusia itu berasal dari Adam dan Hawa mempunyai martabat yang sama. Sesungguhnya Allah tidak menanyai kedudukan kalian dan tidak pula nasab kalian di hari kiamat nanti. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa."

Islam pun mengajarkan umatnya untuk berlaku lurus dan toleran karena perbuatan itu sangat disukai Allah.

Rasulullah SAW bersabda:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْأَدْيَانِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَنِيفِيَّةُ السَّمْحَةُ
Dari Ibnu Abbas, ia berkata; Ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam; "Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah?" maka beliau bersabda: "Al Hanifiyyah As Samhah (yang lurus lagi toleran) " (HR. Ahmad) [No. 2003 Al Alamiah]

Selain menghormati perbedaan warna kulit, bahasa dan budaya, Islam juga menghargai perbedaan dalam soal akidah atau keyakinan. Sebagaimana Firman Allah SWT:
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ

Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku (QS. AL Kaafirun: 6)
Rasulullah SAW berlepas diri dari mereka dalam semua yang mereka kerjakan; karena sesungguhnya seorang hamba itu harus mempunyai Tuhan yang disembahnya dan cara ibadah yang ditempuhnya. Rasul dan para pengikutnya menyembah Allah sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh-Nya. Untuk itulah maka kalimah Islam ialah Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah.

Dengan kata lain, tiada yang berhak disembah selain Allah, dan tiada jalan yang menuju kepada-Nya selain dari apa yang disampaikan oleh Rasulullah Saw. Sedangkan orang-orang musyrik menyembah selain Allah dengan cara penyembahan yang tidak diizinkan oleh Allah.
Karena itulah maka Rasulullah Saw. berkata kepada mereka, sesuai dengan perintah Allah Swt.: {لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ} Untuk kalianlah agama kalian dan untukkulah agamaku. (Al-Kafirun: 6)

Ayat tersebut semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: وَإِنْ كَذَّبُوكَ فَقُلْ لِي عَمَلِي وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ أَنْتُمْ بَرِيئُونَ مِمَّا أَعْمَلُ وَأَنَا بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ
Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah, "Bagiku pekerjaanku dan bagi kalian pekerjaan kalian. Kalian berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kalian kerjakan.” (Yunus: 41)
Dan firman Allah Swt.: لَنا أَعْمالُنا وَلَكُمْ أَعْمالُكُمْ bagi kami amalan kami dan bagi kalian amalan kalian. (Al-Baqarah: 139)

Loading comments...