Zaman Batu – Langkah Pertama Manusia di Nusantara

Zaman Batu – Langkah Pertama Manusia di Nusantara
Sekitar 1,5 juta tahun lalu, manusia purba mulai menginjakkan kaki di tanah Asia Tenggara. Mereka datang melalui daratan luas Sundaland yang terbentuk akibat laut yang surut, menghubungkan Asia dengan pulau-pulau Nusantara seperti Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.

Di tengah alam purba yang liar dan keras, Homo erectus hidup berpindah-pindah. Mereka berburu, menjelajah, dan menyatu dengan alam. Dalam perjalanan hidupnya, mereka menemukan alat sederhana—kapak genggam, serpih batu, dan tombak runcing—yang perlahan mengubah cara mereka bertahan hidup.

Situs Sangiran menjadi saksi bisu perkembangan manusia purba. Tempat ini kini dikenal sebagai pusat jejak Homo erectus dunia, meninggalkan peninggalan berharga yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini.

Generasi demi generasi, manusia purba tidak hanya bertahan, tetapi juga belajar dari alam dan mewariskan pengetahuan hidup kepada keturunannya. Mereka beradaptasi, mengamati, dan membentuk dasar perkembangan manusia di Nusantara.

Hingga akhirnya, zaman batu tua berakhir. Manusia mulai bercocok tanam, menumbuhkan tunas awal peradaban. Dari batu ke benih, dari alam liar menuju masyarakat yang lebih menetap, membuka jalan menuju masa depan peradaban besar.