74 Surah Al Muddatsir By Syeikh Ahmad Al Shalabi

11 months ago
35

Surah Al Muddatsir with translation

Surat Al-Muddatsir adalah surat ke 74 dalam urutan surat yang terdiri dari 114 surat secara keseluruhan di dalam Al-Quran. Surat Al-Muddatsir adalah surat yang diturunkan Allah Swt. melalui malaikat Jibril AS, setelah surat Al-'Alaq.

Adapun kronologis turunnya /Asbabun nuzul dari surat tersebut adalah sebagai berikut :
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah saw. bersabda : "Ketika aku telah selesai 'Uzlah, selama sebulan di gua hira' aku turun ke lembah. Setelah sampai di tetengah-tengah lembah ada yang memanggilku, tetapi aku tidak melihat seorang pun di sana. Aku menengadahkan kepalaku ke langit, dan tiba-tiba aku melihat malaikat yang pernah mendatangiku di gua Hira'. Aku cepat-cepat pulang dan berkata berkata kepada orang rumah (Hadijah Istri Nabi) Selimutilah-selimutilah aku" Maka turunlah (QS, 74 : 1 dan 2 sebagai perintah untuk menyingsingkan selimutnya dan berdakwah.
يٰٓأَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ ﴿المدثر)1 قُمْ فَأَنذِرْ﴿المدثر) 2
"Hai orang yang berkemul (berselimut)" (QS, 74 : 1)
"Bangunlah lalu berilah peringatan" (QS, 74 : 2)
Asbabun nuzul di atas, diriwayatkan oleh as-Syaikhani yang bersumber dari Jabir.
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa al-Walid bin al-Mughirah membuat makanan dalam rangka berkumpul dari kaum Quraisy. Ketika mereka mulai makan-makan berkata al-Walid kepada teman-temannya : "Nama apa yang pantas kalian berikan kepada orang seperti ini (Muhammad)? Berkata yang lainnya : "Sahir (tukang sihir)" Yang lain berkata pula : "Dia bukan tukang sihir" Berkata yang lainnya : "Sya'ir (tukang Sya'ir) Berkata yang lainnya lagi : "Dia buakan tukang Sya'ir" Berkata yang lainnya lagi : "Dia sihir yang berbekas (membekas kepada yang lainnya) . Semua pembicaraan ini sampai kepada Nabi saw. sehingga beliau merasa sedih dan mengikat kepalanya serta berselimut. Maka Allah menurunkan (QS, 74 : 1 s/d 7) sebagai perintah untuk menyingsingkan bajunya dan berdakwah.
"Hai orang yang berkemul (berselimut)" (1)
"Bangunlah lalu berilah peringatan" (2)
"Dan Tuhanmu hendaklah kamu agungkan" (3)
"Dan pakaianmu hendaklah kamu bersihkan: (4)
"Dan perbuatan dosa hendaklah kamu tinggalkan (5)
"Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh imbalan yang lebih banyak" (6)
"Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu hendaklah kamu bersabar" (7)
atakan). "Apakah yang dikehendaki Allah Swt. dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan.? Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakinya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia (QS, 74:31).

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa pada suatu hari Abu Jahl berkata : Wahai golongan Quraisy! Muhammad mengatakan bahwa tentara Allah yang akan menyiksa kalian di neraka berjumlah sembilan belas, padahal kalian jauh lebih banyak jumlahnya. Apakah seratus orang dari kalian tidak mampu mengalahkan satu dari mereka? . Maka turunlah (QS, 74 : 31) yang menegaskan bahwa penjaga itu bukan manusia tetapi malaikat dan jumlahnya itu hanya sebagai ujian atas keimanan mereka.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu ishaq.
Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Qatadah.

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa setelah turun ayat " 'alaiha tis'ata'asyara" (QS,74 : 30) seorang Quraisy bernama Abal Asad berkata : "Wahai kaum Quraisy! Jangan takut pada yang sembilan belas, aku sendiri yang akan melawannya dengan pundakku yang kanan sepuluh dan dengan pundakku yang kiri sembilan" Maka turunlah ayat selanjutnya (QS, 74 : 31) yang menegaskan bahwa penjaga itu adalah malaikat.
Ket. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari as-Suddi.

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum Quraisy berkata : "Sekiranya Muhammad seorang yang benar hendaknya membuat bagi setiap orang surat jaminan, yang menerangkan bahwa mereka bebas dan selamat dari neraka" Maka turunlah (QS , 74: 52, 53) berkenaan dengan peristiwa itu.
بَلْ يُرِيدُ كُلُّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ أَن يُؤْتَىٰ صُحُفًا مُّنَشَّرَةً ﴿المدثر) 52
كَلَّا ۖ بَل لَّا يَخَافُونَ الْءَاخِرَةَ ﴿المدثر) 53
"Bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka". (QS, 74 : 52)
"Sekali-kali tidak . Sebenarnya mereka tidak takut kepada hari akhirat" (QS, 74 : 53)
Ket. Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir yang bersumber dari as-Suddi.
Sumber :
Asbabun Nuzul : KH Qamaruddin Shaleh. HAA. Dahlan. Prof. Dr. M.D Dahlan
Penerbit CV. Diponegoro Bandung
Jl. Moh. Toha 44-46 Tel/Fax 5201215
1999

Sumber: https://www.rasiyambumen.com/2016/12/asbabun-nuzul-surat-al-muddatsir-yang.html?m=1

#murottal
#qur'an
#alqur'an
#Qur'anrecitation
#Almuddatsir

Loading comments...